Bismilillahirrohmanirrochym walchamdulillahirobbil’alamyn.
S
|
etiap
zaman yang disusun butir-butir waktu, detik demidetik yang menyusun
kehidupan tiada pernah lepas dari pergerakan (Harokah). Dunia yang kini
telah jauh berubah semakin menampakkan pesona yang tidak jelas bagi
masyarakat yang ingin menegakan fikroh agamanya. Tantangan-tantangan
yang semakin beragam dan semakin mengancam. Yang mesti dilakukan
mestinya adalah mempertahankan, menegakkan agama Allah niscaya Allah
akan menolong kita. Allah SWT. Berfirman dalam kalam-Nya :
“Dia
(Allah) telah mensyariatkan kepadamu agama yang telah diwasiatkan-Nya
kepada Nuh dan apa yang telah akmi wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa
yang telah kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan ‘Isa, yaitu
tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah didalamnya. Sangat
berat bagi bagi orang-orang musyrik (untuk mengikuti) agama yang kamu
serukan kepada mereka. Allah memilih orang yang Dia kehendaki kepada
agama Tauhid dan member petunjuk kepada (agama)-Nya bagi orang yang
kembali (kepada)-Nya”. [As-syura: 13].
Menegakkan Agama Allah adalah Wajib bagi setiap muslim, baik ia lelaki atau perempuan.
Meski
menyampaikan itu begitu berat kita harus mengatakannya walau hanya satu
ayat. Lalu kita sebagai seorang muslim sudah peastui tahu akan hal ini,
dan ketika kita sudah tahu kita harus melaksanakannya. Menegakan agama
Allah tidak mengenal tempat
tertentu. Dimanapun kita harus menegakkan syiar-syiar islam. Dunia
kampus sebagai sebuah lahan yang amat subur untuk berdakwah, kini telah
mulai digerakkan emuda-pemudi islam. Mereka menyatu dalam sebuah
pergerakan, sesama mereka ikhwan dan akhwat saling membantu untuk
membangun karakter yang islami di kampus-kampus.
Para
akhwat memegang andil yang cukup besar dalam menegakkan syiar-syiar
islam. Mereka dengan jumlah yang sedikit lebih besar dari para ikhwah
terkadang lebih mudah bergabung di masyarakat. Sebagai seorang da’I
pastinya akhwat memiliki kriteria yang unik dan berbeda dengan perempuan
lainnya. Maka dari itu kita kan membahas seperti apa kriteria para
wanita yang berjalan dalam pergerakan ini, mereka akhwat haroki yang memiliki kepribadian luar biasa sebagai ibu negeri ini.
KRITERIA AKHWAT HAROKI
Al-Haroki artinya adalah pergerakan yaitu Aktivitas berupa syi’ar dan da’wah yang dilakukan untuk menuntaskan kejahiliyahan
atau kebodohan, merosotnya akhlak manusia sehingga kembalinya cahaya
Islam yang InsyaAllah akan menjadikan penghidupan yang lebih baik dalam
setiap aspek kehidupan.
Akhwat
(perempuan) adalah wanita muslimah, yang menjalankan syariat agamanya
dalam kesehariannya, memiliki keindahan sikap, sifat, kepribadian dan
nafas yang islami yang berada ditengah masyarakat yang islami maupun
yang heterogen. Akwhat haroki merupakan mereka para wanita muslimah yang
menjalan syariat islam, mengikuti pergerakan-pergerakan islam untuk
menegakkan islam itu dalam masyarakat.
Jalan
dakwah adalah jalan yang dipenuhi dengan segala yang dibenci oleh hawa
nafsu, bukan merupakan jalan yang ditaburi bunga dan wangi kesturi tidak
ada jalan dakwah selayak melintasi hamparan permadani. Dakwah
memerlukan kesabaran dan ketekunan memikul beban berat. Dakwah
memerlukan kemurahan hati dan pengorbanan tanpa mengharapkan hasil yang
segera, tanpa putus asa dan putus harapan. Usaha dan kerja yang terus
menerus, hasilnya terserah pada Alloh, sesuai dengan waktu yang
dikehendaki-Nya. Mungkin juru dakwah tidak akan melihat hasil dakwah
serta buahnya semasa hidup di dunia. Kita hanya disuruh beramal dan
berusaha, tidak disuruh melihat hasil dan buahnya.
Dengan
tugas yang begitu berat mestnya akhwat haroki layaknya seorang da’i
harus memiliki kriteria-kriteria yang sejalan dengan jalan dakwah yang
penuh dengan onak dan duri. Mereka harus bisa mengikuti dinamika dakwah.
Jalan
dakwah membutuhkan kesadaran yang tinggi dari para akhwat. Kesadaran
kan membuka jendela mata mereka baik lahir maupun batin. Membuka bagi
wanita motivasi-motivasi untuk beramal mengabdi kepada Allah dan
Rasul-Nya. Dalam menghadapi tantangan akhwat akan lebih mampu berdiri
kokoh tak tergoyahkan. Dengan ttugas yang diembankan begitu besar maka
layaknya seorang hamba yang mengabdi kepada Robb-nya tidak akan lepas
dari sifat-sifat berikut:
1. Seorang
akhwat haruslah seorang wanita muslimah yang bisa memahami islamnya
secara jelas dan lengkap, tanpa memilah beberapa dari syariat islam,
meninggalkan beberapa syariat yang disyariatkan kepadanya. Allah SWT
berfirman :
“ Hai
orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan
janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu
musuh yang nyata bagimu.” Al-baqarah : 208
Setiap
muslim hendaknya masuk kedalam islam secara menyeluruh (kaffah), tidak
dengan menyepelekan beberapa dari ajaran islam itu yang mungkin merasa
berat untuk mengamalkannya. Dan begitu juga dengan wanita muslimah,
mereka juga harus melaksanakan syariat islam secara menyeluruh.
2. Wanita
muslimah harus memahami sunnah Rasululloh SAW, sehinggga ia terdorong
untuk mengenal dan melaksanakan sunnah rasul dalam seluruh aspek
kehidupan. Karena rasululloh SAW merupakan uswatun hasanah, rahmat bagi sekalian alam.
“Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” Al-ahzab : 21
3. Seorang
akhwat memiliki takut (taqwa) yang tinggi kepada sang Khaliq dan
memegang teguh agamanya, tidak tergoda dengan kondisi zaman yang semakin
jahiliyah dari kemarin-kemarin. Rasa takut yang dimiliki seorang wanita
muslimah da’i membuatnya jauh dari perbuatan tercela yang dibenci oleh
Robb-nya. Dia mampu menundukkan dan menjauhkan keragu-raguan dan
kebimbangan dari padanya sehingga tak taku kepada siapapun kecuali Allah
SWT.
“Dan
barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada
Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang- orang yang
mendapat kemenangan.”
An-nuur : 52
4. Wanita
muslimah mampu menumbuhkan pertahanan diri yang kuat dalam dirinya
untuk dapat terhindar dari tipuan-tipuan dunia. Dengan peradaban yang
berkembang pesat, gaya-gaya modern yang benar jahiliyah kerap kali
menyerang wanita muslimah. Wanita muslimah banyak menghadapi tantangan
di era glbalisasi ini. Wanita disuguhkan mode yang mengundang maksiat
para kaum lelaki. Namun dengan pertahanan diri yang kuat, seorang
akhhwat akan mampu membentengi dirinya dari godaan-godaan iini..
“
dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan
bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah
shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya.
Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai
ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.”
Al – ahzab : 3
5. Seorang
akhwat harus memotivasi wanita muslimah lain dan juga wanita yang bukan
muslim untuk ,menjalani kehidupan yang islami, sehingga ia menjadi
seorang contoh yang baik bagi kaumnya dimana pun ia berada. Seorang
akhwat harus mampu menyampaikan pengetahuannya tentang seorang muslimah
kepada muslimah yang lain. Sehingga dengan seperti itu muslimah-muslimah
itu menjadi orang yang beruntung, yakni lebih baik dari hari kemarin.
Namun,
seorang akhwat juga bleh menyampaikan syiar islam kepada kaum lelaki
dengan syarat harus bisa mnjaga hijabnya dan mampu menjaga hatinya dan
orang lain. Sehingga tidak ada noda-noda yang muncul dalam dakwahnya
itu.
6. Wanita
muslimah mampu berinteraksi secara aktif dengan masyarakat, berdakwah
dengan perilaku dan tindakan nyata, serta menebarkan pesona islam yang
benar-benar menggiurkan masyarakat untuk memahami dan menjadikan islam
sebagai hidupnya. Seorang khwat itu mampu berdakwah dengan metode yang
baik, inovatif, menarik, dan efektif.
Mereka
mampu memberikan pengaruh yang baik kepada masyarakat melalui perilaku,
pemikiran, dan tindak nyata, nasihat yang baik, penjelasan yang
gamblang, dan atribut-atribut keislaman yang nyata.
7. Seorang
muslimah mapu melaksanakan tugas-tugas dakwah dengan baik meskipun
memiliki tanggung jawab yang banyak. Ketika seorang muslimah pun sudah
menikah, dengan tanggung jawab anak dan suami dan orang tua yang
melahirkannya dan melahirkan suaminya ia tetap mapu mengikuti harokah
dakwah yang memang harus di embannya.
Mereka
mampu menghadapi pilihan-pilihan sulit untuk tetap menjalani harokah
dakwah.. layaknya Khadijah, seorang perempuan hebat yang menjadi idaman
Rasululloh SAW. Kiranya wanita muslimah bisa meneladani Khadijah,
memiliki kontribusi yang tinggi untuk agama ini. Beliau memberikan
seluruh hidupnya untuk berdakwah bersama Rasululloh SAW. Khadijah hanya
hidup selema seperempat abad bersama Rasululloh SAW, menghibur beliau
ketika Rasulullah sedang berduka, membela di saat-saat kritis yang
dialami beliau, membantu menyampaikan Risalah Islam, menyertai
Rasululloh dalam setiap beban perjuangan yang di emban Rasul dengan
harta dan jiwanya.
Jalan
dakwah tidaklah mudah, sehingga dibutuhkan wanita-wanita tangguh untuk
mengikuti dinamika harokah dakwah ini. Allah SWT berkalam :
“Hai
Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu: "Jika kamu sekalian mengingini
kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan
kepadamu mut'ah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang
baik. Dan jika kamu sekalian menghendaki (keredhaan) Allah dan
Rasulnya-Nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya
Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik diantaramu pahala yang
besar.
Al – ahzab : 28-29
Dan
satu yang pasti dalam mengikuti harokah dakwah ini, siapaun harus mampu
menerima konsekuensi atas apapun yang didapat di jalan dakwah, sungguh
Allah mencintai Hamba-Nya yang berjalan di jalan-Nya seperti yang selalu
kita panjatkan disetiap sholat kita.
“Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu)
Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan
(jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat”
Al- fatiha : 6-7
KESIMPULAN
1. Seorang
akhwat haruslah seorang wanita muslimah yang bisa memahami islamnya
secara jelas dan lengkap, tanpa memilah beberapa dari syariat islam,
meninggalkan beberapa syariat yang disyariatkan kepadanya.
2. Wanita
muslimah harus memahami sunnah Rasululloh SAW, sehinggga ia terdorong
untuk mengenal dan melaksanakan sunnah rasul dalam seluruh aspek
kehidupan.
3. Seorang
akhwat memiliki takut (taqwa) yang tinggi kepada sang Khaliq dan
memegang teguh agamanya, tidak tergoda dengan kondisi zaman yang semakin
jahiliyah.
4. Wanita muslimah mampu menumbuhkan pertahanan diri yang kuat dalam dirinya untuk dapat terhindar dari tipuan-tipuan dunia.
5. Seorang
akhwat harus memotivasi wanita muslimah lain dan juga wanita yang bukan
muslim untuk ,menjalani kehidupan yang islami, sehingga ia menjadi
seorang contoh yang baik bagi kaumnya dimana pun ia berada.
6. Wanita
muslimah mampu berinteraksi secara aktif dengan masyarakat, berdakwah
dengan perilaku dan tindakan nyata, serta menebarkan pesona islam yang
benar-benar menggiurkan masyarakat untuk memahami dan menjadikan islam
sebagai hidupnya.
7. Seorang
muslimah mapu melaksanakan tugas-tugas dakwah dengan baik meskipun
memiliki tanggung jawab yang banyak dan pilihan-pilihan yang sulit.
DAFTAR PUSTAKA
Hasan Buraightis, Muhammad. 2004. Da’I Muslimah di Taman Dakwah. Pajang. Media Insani Press.
Yakan, Fathi. 2010. Komitmen Muslim Sejati. Solo. Era Intermedia.
http://ukhtihamasa.multiply.com/journal/item/132/Dinamika_Haroki (online, diakses 13 februari 2012)
disadur :
http://koronajiwaku.blogspot.com/2012/02/akhwat-haroki.html
No comments:
Post a Comment